Gerhana Bulan tidak Berbahaya
Kehadiran bulan Ramadhan 1426 di tentukan dengan putaran sinodis Bulan atau lunasi Islam ke 17109 sejak 1 Muharram tahun 1 Hijriah. Fenomena gerhana Bulan dan gerhana Matahari atau keduanya dapat berlangsung dalam satu lunasi.
Seperti Gerhana Matahari Cincin 3 Oktober 2005 merupakan fenomena gerhana pada lunasi Islam 17108 atau akhir Sya'ban 1426 H. Gerhana Matahari Cincin itu merupakan gerhana ke 43 dari 73 gerhana Matahari seri Saros 134, mencapai puncaknya pada jam 17:32 wib dan ijtimak akhir Sya'ban 1426 berlangsung pada jam 17:11 wib. GMC 2005 ini praktis tidak bisa diamati dari wilayah Indonesia, tapi bisa di kawasan Afrika, Arab Saudi, sebagian Asia Tengah (Pakistan, India dsb) dan Eropa.
Kehadiran gerhana bulan sebagian, pada lunasi Islam ke tujuh belas ribu seratus sembilan (LI 17109) akan berlangsung tanggal 17 Oktober 2005. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) itu merupakan gerhana Bulan ke 10 dari 72 gerhana Bulan seri Saros 146 dengan pertengahan gerhana pada jam 19:03 wib. Gerhana Bulan merupakan sebuah fenomena yang berlangsung pada momen sekitar fase bulan purnama, pertengahan gerhana, momen posisi Bulan terdekat pada pusat umbra, waktunya berdekatan dengan momen bulan purnama, kedudukan Bulan dan Matahari berbeda 180 derajat.
Fenomena bulan purnama merupakan fenomena rutin sebuah momen konsekuensi peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan Bumi mengelilingi Matahari, yakni momen beda bujur ekliptika Bulan Matahari mencapai 180 derajat. Namun tidak setiap momen bulan purnama terjadi gerhana Bulan, karena bidang orbit Bulan membentuk sudut sekitar 5 derajat. Ukuran diameter sudut Bulan sekitar 0.5 derajat atau sekitar 10 kali lebih kecil sudut kemiringan orbit Bulan sebesar 5 derajat.
Gerhana Bulan hanya terjadi bila posisi Bulan dan Matahari keduanya dekat dengan titik simpul, titik potong bidang orbit Bulan dan ekliptika. Pada hari Senin sore tanggal 17 Oktober 2005 momen bulan purnama akan berlangsung pada jam 19:15 wib (dan konjungsi geosentrik jam 19:57 wib), momen itu bertepatan dengan musim gerhana ke dua pada tahun 2005 ini.
Pada momen Purnama posisi Matahari berada di dekat titik simpul bidang orbit Bulan mengelilingi Bumi. Matahari berada pada posisi di bidang ekliptika dengan bujur ekliptika 204ø 9' 39" dan Bulan berada di posisi dekat ekliptika, posisi pusat budaran Bulan sedikit di utara bidang ekliptika + 0ø 58' 9" dengan bujur ekliptika sekitar 180 derajat lebih kecil dari bujur ekliptika Matahari yaitu 24ø 13' 0". Bulan berada pada posisi berseberangan terhadap Matahari. Seluruh bundaran Bulan akan berkesempatan memasuki kawasan Penumbra Bumi dan sebagian kecil (sekitar 7 persen) kawasan kutub selatan Bulan akan memasuki umbra Bumi.
Perjalanan Bulan secara keseluruhan, Bulan mulai menyusur kawasan Penumbra Bumi pada jam 16:51 wib, setelah 1 jam 43 menit kemudian, bagian Selatan Bulan akan mulai menyentuh atau memasuki kawasan umbra Bumi yaitu pada 18:34 wib. Sebagian besar bundaran Bulan masih akan berada di penumbra Bumi.
Fenomena menyentuhnya bagian selatan Bulan dengan umbra hanya berlangsung selama 58 menit , atau momen gerhana bulan sebagian akan berakhir pada 19:32 wib. Puncak gerhana Bulan Sebagian akan berlangsung pada jam 19:03 wib. Seluruh bundaran bulan masih meneruskan perjalanan selama 1 jam 43 menit dalam kawasan penumbra Bumi dan seluruh bundaran Bulan baru meninggalkan Penumbra Bumi pada jam 21:15 wib.
Mengingat pergantian tanggal dan hari dalam kalendar Islam adalah maghrib, maka fenomena gerhana Bulan Sebagian akan berlangsung pada tanggal 13 dan 14 Ramadhan 1426 H. Bila cuaca cerah fenomena gerhana bulan sebagian 17 Oktober 2005 tersebut dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur dan sebagian Asia Tengah, sebagian Amerika Utara.
Gerhana Bulan tidak berbahaya untuk disaksikan dengan mata bugil secara langsung. Bundar Bulan purnama mudah dicari di horizon timur langit. Di seluruh wilayah Indonesia tinggi bulan (dari kaki horizon timur) saat momen puncak gerhana pada jam 19:03 wib antara 10 hingga 50 derajat. Momen gerhana bulan yang berlangsung pada sore hari momen yang baik untuk disaksikan, terutama bagi yang ingin memperoleh pengalaman secara langsung. Momen gerhana bulan yang mempunyai keunikan sebaiknya juga diabadikan.
Kehadiran gerhana Matahari Cincin di akhir bulan Sya'ban 1426 H (3 Oktober 2005) dan gerhana Bulan Sebagian (17 Oktober 2005) yang berada di "pertengahan" bulan Ramadhan 1426 H memberi makna tersendiri, yaitu saat umat Islam menjalankan ibadah shaum Ramadhan meraih tingkat taqwa yang lebih tinggi. Kehadiran gerhana Bulan merupakan momen merenungkan kembali tanda kemahabesaran Allah, penguasa dan pemelihara langit yang tak pernah mengantuk dan tak pernah tertidur. Umat Islam memberi makna akan kehadiran gerhana melalui shalat gerhana atau shalat khusuf.
Dr. Moedji RahartoStaf Akademik Observatorium Bosscha
0 Comments:
Post a Comment
<< Home